live well, laugh often

Humor, jokes, comedy etc. Saya percaya kita semua suka tertawa. Termasuk ditertawakan. Ngga, saya ngga lagi becanda ini. Tapi belajar menerima kalau kita ditertawakan itu adalah sebuah proses kalau kita juga bisa nerima diri sendiri lebih jauh lagi. Darimana munculnya kesimpulan kaya gini?, well..sebenernya ini juga cuman teori pribadi aja. Apakah ini berhasil diaplikasikan ke kehidupan saya yang sebenernya?. Jawabannya juga masih tergantung, lebih ke setengah-setengah. Karena sense of humor jatuhnya juga ke selera masing-masing. Dulu saya sensitif banget when it comes to sarcastic jokes. Mungkin biasa aja buat yang ngomong, tapi itu ngga berlaku buat saya. Lebih sering tersinggungnya daripada ikut ketawa (getir) nanggepinnya. Semakin saya besar, semakin ngga sensitif lagi sama becandaan yang modelnya sarkas. Boro-boro tersinggung, yang ada malah bales-balesan ngatain. Serang terus pantang mundur ceritanya. I know I have to build my own self defense wall. 

Tapi saya tetap punya batasan buat bercanda. Saya ngga akan menyerang hal-hal yang rentan seperti harga diri pribadi, segala sesuatu yang berkaitan dengan keluarga, fisik dan kekurangan lawan bicara. Kurang sopan dan sama sekali ngga lucu jadinya. Saya memang nyablak, kayanya semua orang yang kenal saya juga tahu tentang ini. Tapi belum pernah dicap nyablak ga guna, yang asbun (asal bunyi). Saya lebih dikenal dengan, bahasa kerennya jaman sekarang sih “nyinyir.” Kayanya ada ajaaaa yang bikin saya nyinyir setiap harinya. I often sweat over small stuffs, kata seseorang beberapa waktu yang lalu. Jadi, yang dikomentarin juga ada aja. Tempo hari, sahabat saya ada yang bilang mulut saya setiap harinya semakin mengibiri perasaan  dan nyilet batin orang tanpa pandang bulu. Dan tidak, saya tidak pernah menyalahkan bunda yang mengandung saya. Mungkin sedikit menyalahkan bagaimana bunda membesarkan saya. Ehem..


Technically saya ngga pernah ngerasain jadi orang lain itu. Maksudnya yang katanya perasaannya dikebiri atau batinnya disilet itu. Kalau saya ambil hati terus menerus, pilihannya saya bisa kena hepatitis dan tambah kurus. Lah abiiisss..makan ati kan di-nyinyir-in terus. Intinya, nyinyir-nya orang2 itu bikin saya banyak tertawa juga. Banyak orang yang suka lupa untuk melihat bright side ketika seseorang nyinyir atau simply say, mengkritik mereka. Buat saya, kalau memang untuk sesuatu yang baik dan bukan asal ngomong, jangan disia-siakan. Saya sering menjadikan kritik seseorang terhadap saya menjadi bahan introspeksi sekaligus humor. Dalam hati sih, bukan malah ketawa di depan orang lain yang lagi ‘baik-baik’ mengkritik kita. Yang ada nanti malah dikira ngegampangin. 


Saya memilih ketika saya menjadikan kritik itu sebagai humor, karena pertama punya sense of humor itu penting. Kedua, itu adalah sebuah kemampuan untuk melihat sesuatu yang lucu dari semua yang terjadi dalam suatu kehidupan ~ and I do believe there is humor in everything. Dari film, acara tv, band atau grup musik salah kaprah jaman sekarang, atau sederhananya dari sekitar kita aja. Tersenyum & tertawa itu menyenangkan rasanya. Karena itu semua memicu pelepasan endorphin, sesuatu yang membuat kita merasa lebih baik. Kalo kata Dale Carnegie, It costs nothing, but creates much. It enriches those who receive, without impoverishing those who give. It happens in a flash and the memory of it sometimes lasts forever.” Akhir-akhir ini, saya lagi suka menertawakan orang-orang yang benci tanpa sebab sama saya. Kenal aja ngga, kenapa musti nyinyir?. Haters macem kaya gitu cuman bisa ditaklukkan dengan senyum and your erecting middle finger’s. You may call it revenge but I did my best to know my enemy, love them, embrace them and just let the moment passes me by. Kalau saya terlalu fokus ngurusin mereka (atau banyak yg lainnya), yang saya sadari adalah hidup saya akan berlalu sangat cepat untuk dihabiskan dengan hal-hal yang ngga relevan dan sepele. Finally I ditched them because life is too short to eat crap, guys. Carpe Diem !

2 comments:

sibair mengatakan...

hhhahaa ya ya ya ya, lebih suka dibilang nyinyir ketimbang asbun :D

azalea.aya mengatakan...

and i'm sooooo sorry kalo km suka kecipratan nyinyir di twitter :D