semoga panjang umur (?)

          
          Ucapan selamat ulang tahun identik dengan untaian doa dan harapan. It sounds good, it's nice, it's cliché and it's true, terlebih lagi jika diamini. Saya hanya akan membahas satu dari sekian banyak yaitu semoga panjang umur. Iya kan?, ucapan seperti "selamat ulang tahun. semoga panjang umur dan blablabla" sepertinya sudah sepanjang hidup kita dengar dan amini. Istilahnya sih doa untuk kita di umur yang baru. 
           Saya baru ngeh, ternyata ucapan semoga panjang umur ini semacam useless. Instead of semoga panjang umur , kenapa kita sering kali lupa untuk mengucapkan "semoga umur baru ini bermanfaat, sekarang dan ke depannya." Ini bukan mentah-mentah perihal bagaimana seharusnya kita mengucapkan selamat ulang tahun kepada seseorang tapi bagaimana perkataan yang merupakan sebuah doa itu diamini oleh orang lain. Like when you're blowing the candles on your cakes and make a wish atau ketika tiba saatnya potong tumpeng  *ini terdengar sangat Indonesia*
            Kenapa saya pikir "semoga panjang umur" itu tidak berguna?, karena rasanya sia-sia dan tidak ada baiknya juga Tuhan memberikan umur yang panjang tetapi yang ada malah menyusahkan dan menyakiti orang lain. Istilah parahnya sih tidak berbuat apa-apa dalam hidup. Menurut saya, umur yang bermanfaat, terlepas dari panjang atau pendeknya itu lebih baik apabila dijalankan dengan sebaik-baiknya dan memberi banyak masukan positif bagi diri sendiri atau bahkan orang lain di sekitar.
             I am 100% percent sure that I'm not giving any advice exactly what to do or things to be considered for you, guys. I speak freely, write candidly and read endlessly. Cheers!


0 comments: