Well, what can I say?. Hanung Bramantyo emang ga kenal takut. Mengangkat tema yang sangat sensitif untuk sebuah film, ketika mungkin luka tentang apa yang belakangan terjadi menyangkut SARA (terutama agama) belum kering bagi sebagian orang.Tapi film ini memang tidak bermaksud jahat atau menyindir, malah film ini sangat sarat toleransi. Semoga ini dapat menyentuh hati kaum ekstrimis yang tindakannya kadang di luar akal sehat manusia dan melanggar perikemanusiaan, Tuhan.
Saya sejak pertama kali baca sinopsisnya dan pada akhirnya nonton trailernya sudah yakin film ini sangat layak untuk ditonton. Hal yang paling menggelikan adalah banyaknya yang tidak sadar, betapa bangsa kita ini krisis toleransi. Ngomong-ngomong, ini akan berhubungan dengan post saya selanjutnya, sodara-sodara.
Okay, I admit I really can't wait until April 7th. Saya bukan penggemar berat film2 mas Hanung juga sih. Tapi ketika kita dihimpit masalah akan terbatasnya film Hollywood yang (konon) tidak bisa lagi masuk ke Indonesia, saya merekomendasikan film ini sebagai film lokal yang (mudah-mudahan) berkualitas. Saya akan review film ini setelah saya nonton premiere-nya.
0 comments:
Posting Komentar