Pernah merasakan yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan?. Itu sudah wacana lama. Yang termakan pengalaman semacam itu juga sudah banyak. Akhirnya topiknya jadi basi. Sekarang yang lagi happening sih namanya cinta bertepuk tangan. Eh?, yakin ga salah?. Tentu saja tidak. Letak serunya adalah di peristiwanya yang tidak semeriah kisah cintanya. “Kaya apa sih cinta bertepuk tangan itu?,” well..mungkin seperti nikmatnya makan durian. Saking enaknya sampai rela menelan bijinya. Terjebak di dalam situasi friend zone adalah salah satu bentuk peristiwa cinta bertepuk tangan. Friend zone adalah dimana ketika kalian menyadari terjebak diantara hanya dianggap sebagai teman dan sedangkan kalian berharap-harap cemas menjadi belahan jiwanya. Wacana friend zone ini sudah menjadi bahasan beberapa waktu yang lalu, tapi tidak ada habisnya. Karena menurut studi lapangan, masih banyak yang belum kapok walaupun sadar, perhatian yang sudah diobral habis-habisan ke target yang ditaksir itu berbuah sia-sia. Entahlah..banyak juga yang tidak bisa membedakan “baik saking sayangnya sama baik karena ada maunya itu adalah hal yang berbeda.” Salahnya dimana?. Sebenarnya tidak ada yang salah disini. Cuman masalah beda tingkat mentalitas saja. Berani ngomong langsung kalau memang suka dengan kebanyakan tarik ulur itu memperlihatkan perbedaan hasil yang signifikan. Kalian para kaum lelaki tidak perlu untuk memfollow twitter Hitman System atau horoskop harian untuk memahami perempuan. Percayalah, perempuan itu makhluk yang tidak bisa dinalar. Untuk kalian para wanita juga, trust me being tame tame pigeon is so fuckin’ yesterday. Itu mungkin hal yang menjadi trend di abad 19 atau 20, tapi tidak untuk sekarang. Say what you want, do what you wanna do and choose the one you want to be with. Semua itu masalah keinginan saja. Okay wait, tanpa mengesampingkan kebutuhan juga tentunya. Lagipula kalau memang kalian sudah terlanjur basah berenang di kolam friend zone yang harus kalian lakukan adalah menjunjung tinggi azas kejujuran. Pahit kan rasanya mendengar orang yang ditaksir curhat ga kepalang tanggung soal siapa yang mereka taksir dan itu bukan kalian. Siapa suruh nggak jujur?.
Bentuk cinta bertepuk tangan yang lain adalah susah move on. Kalian yang membaca postingan ini semoga mengerti apa yang akan saya katakan berikut, “bego sama keblinger perasaan itu bedanya tipis dan merupakan hubungan sebab-akibat.” Ungkapan masih banyak ikan di laut juga percuma rasanya, karena jaman sekarang banyak orang yang ternyata alergi sama ikan (oke, ini ngaco). Saya berani memukul mulut seseorang yang berkata bahwa proses move on itu mudah. Move on tidak akan pernah menjadi mudah kalau perasaan yang ada ternyata terlalu dalam. Singkatnya, saking cintanya sampai sulit melanjutkan hidup ketika hubungan asmara kalian berakhir. Tapi susah move on buka berarti kita jadi seenak jidat memperlakukan orang lain yang sudah baik kepada kita. Sekali lagi menurut pengamatan di lapangan, orang yang susah move on biasanya berubah jadi murahan daripada di cap galau. Dikarenakan tuntutan replacing the one yang besar dan kemungkinannya juga sulit, untuk menerima kenyataan bahwa setiap orang itu berbeda. Yang ada tetap memaksakan diri untuk mencari seseorang dengan spesifikasi yang sama dengan sang mantan/sang gebetan. Kencan dengan orang yang berbeda setiap minggunya, mengeluarkan sejumlah uang untuk memenuhi kekosongan hati dll. Seseorang bertanya kepada saya, “aku ini susah move on. Kira-kira salahnya dimana ya?.” Ibarat sepahit-pahitnya ditinggal kawin, menurut saya hidup harus terus berjalan. Semua itu masalah kebiasaan saja. Kalau kita kebiasaan terus menerus berpikir tentang bagaimana pahitnya patah hati, ya itu pula yang akan membentuk siapa kita setiap harinya. Sama halnya dengan kebodohan, fase patah hati itu ada batasnya. Melanjutkan hidup itu wajib hukumnya dibandingkan dengan harus terus menerus mengasihani diri sendiri. Fitrah kalian sebagai manusia bukan hanya untuk mengonsumsi cerita cinta untuk hidup dan bernafas. Bekerjalah, berdoa dan nikmati hasilnya. Kalau hidup kalian kurang drama, masih banyak kok stasiun tv yang memproduksi ftv atau sinetron.
Apa pun itu, entah cinta bertepuk sebelah tangan atau cinta bertepuk tangan, semuanya adalah proses yang tidak luput dari sejarah hidup seseorang. Mungkin tidak serta merta mendewasakan tapi membuat kita mengerti untuk belajar dari pengalaman. Kita perlu ditampar oleh kenyataan yang tidak berjalan sesuai dengan yang kita mau. Kalau kita bisa mendapatkan semua yang kita mau, itu bukan hidup namanya. Menikmati hidup itu mudah. Syukuri apa yang terjadi dan apa yang kalian dapatkan setiap harinya. Karena percaya atau tidak, hidup tidak melulu harus tentang cinta kasih. Cheers!
3 comments:
randomly found your blog, dan setuju sekali sama postingan ini :))
hello Aini, thank you for reading. Me likey your blog,by the way. Keep writing and posting! :)
cheeers ya...
nice...
Posting Komentar